Kim Jong Nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dikabarkan tewas dalam perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, menuju rumah sakit, Senin kemarin.
Jong Nam kabarnya dibunuh oleh dua perempuan yang diduga bagian dari operasi Korea Utara untuk menghabisi tokoh yang mengambil posisi berseberangan dengan Kim Jong Un ini.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari berbagai sumber di pemerintahan Korea Selatan, dua perempuan itu menggunakan jarum beracun untuk menghabisi nyawa Jong Nam.
Para terduga pelaku kemudian melarikan diri menggunakan taksi setelah peristiwa tersebut.
Pihak pemerintah Korea Selatan belum ada yang berbicara terbuka terkait kebenaran kabar tersebut.
Sementara itu, otoritas kepolisian di bandara Kuala Lumpur hanya membenarkan bahwa pada Senin kemarin ada warga Korea yang ditemukan sakit, lalu dilarikan ke RS.
Pria Korea itu tewas sebelum sampai di rumah sakit. Sementara polisi Malaysia mengaku tak mengetahui identitas lelaki Korea itu.
Jika kabar pembunuhan ini benar, maka kasus ini menjadi peristiwa terbesar yang terjadi dalam rezim Kim Jong Un. Sebelumnya, terjadi eksekusi terhadap paman mereka, Jang Song Thaek, bulan Desember 2013.
Kim Jong Un diyakini sedang berupaya memperkuat kekuasaannya, di tengah tekanan dunia internasional terkait program nuklir dan misil yang dibangunnya.
Percobaan peluncuran misil Korut terakhir kali dilakukan pada hari Minggu (12/2/2017) yang mengundang kecaman keras dari Dewan Keamanan PBB.
Kim Jong Nam, yang kini berusia 45 tahun sempat dipandang sebagai ahli waris takhta sang ayah Kim Jong Il.
Namun, hal itu berantakan setelah terkuak kasus memalukan pada tahun 2001. Kala itu, Kim Jong Nam masuk ke Jepang dengan paspor palsu demi pelesir ke Disneyland.
Sejak saat itu, dia hidup di pengasingan dan lebih sering berada di Makau.
Saudara tiri Jong Nam, Jong Un, kemudian menjadi pemimpin baru Korut setelah ayah mereka wafat pada Desember 2011.
Sebelumnya, Jong Nam dikenal sebagai tokoh yang menyuarakan reformasi di Korut. Suatu ketika dia sempat berbicara kepada media di Jepang bahwa dia menentang proses peralihan kekuasaan yang terjadi di negaranya.
Diberitakan AFP, Jong Nam dikenal dekat dengan pamannya, Jang Song Thaek, salah satu penasihat tidak resmi dan mentor politik bagi pemimpin Korut saat ini.
Sebelum kabar menggemparkan di Malaysia ini, Jong Nam telah beberapa kali menjadi target pembunuhan.
Pada bulan Oktober 2012, pihak kejaksaan Korea Selatan mengaku menangkap seorang warga Korut yang dituduh sebagai mata-mata.
Belakangan dia mengaku terlibat dalam upaya pembunuhan dengan skenario tabrak lari yang menyasar Jong Nam di China tahun 2010.
Di Jakarta
Pada tahun 2014, Jong Nam dilaporkan berada di Indonesia. Dia terlihat di sebuah restoran Italia yang dikelola pengusaha asal Jepang, di Jakarta.
Setelah itu, Jong Nam dikabarkan kerap melakukan perjalanan bolak-balik dari Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Perancis.
Pada tahun 2012, sebuah harian di Moskwa menyebut, Jong Nam terbelit masalah keuangan, menyusul sikap berseberangan yang dipilihnya.
Tabloid mingguan The Argumenty i Fakty sempat memberitakan Jong Nam diusir dari sebuah hotel mewah di Makau akibat utang 15.000 dollar AS.
Tahun lalu, otoritas Korsel mengeluarkan peringatan tentang ancaman pembunuhan terhadap Jong Nam di negeri ginseng.
Korsel pun mencatat upaya pembunuhan terhadap Hwang Jang Yop, salah satu mantan mentor Kim Jong Il.
Jang Yop menjadi sasaran pembunuhan karena membelot ke Korsel pada tahun 1997. Dia kemudian meninggal dunia secara wajar pada tahun 2010.
Jong Nam lahir dari hubungan sang ayah di luar pernikahan dengan Sung Hae-rim, seorang artis Korea Selatan, yang meninggal dunia di Moskwa.
EmoticonEmoticon