Wednesday, April 5, 2017

Selamat Hari Natal, Nama asli



Seorang pria muslim di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendadak terkenal di jejaring sosial Facebook karena bernama Slamet Hari Natal. 

Diambil dari bahasa Jawa, kata slamet bersinonim dengan kata selamat dalam bahasa Indonesia. “Iya, Mas, benar nama saya memang begitu. Malah saya akrabnya dikenal sebagai Slamet Yesus karena lahirnya pas hari Natal,” kata Slamet kepada wartawan, seperti, Jumat (30/12) Slamet tinggal di Jalan Sangadi, RT 24 RW 08 Dusun Wates, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo. 

Slamet lahir sebagai sulung dari dua orang anak pasangan Samsuri dan Ngatinah pada 25 Desember 1962. Proses persalinan ibunya ditangani bidan Akaskio, warga Kebonsari, Kecamatan Tumpang, Malang. Lalu, sang bidan menyarankan Ngatinah untuk memberikan nama sesuai dengan perayaan hari Natal.

 “Ketimbang repot-repot dan sulit-sulit kasih nama, bidannya usulkan beri nama Slamet Hari Natal dan orang tua saya setuju,” kata Slamet. Repot Gara-gara Nama Slamet mengaku tidak pernah mengalami masalah serius sejak kecil sampai menamatkan sekolah menengah meski menyandang nama tersebut. 

Tapi justru orang tuanya yang beberapa kali kerepotan dan mendapat hambatan saat mengurus administrasi kependudukan, seperti memasukkan namanya ke dalam akta kelahiran dan kartu keluarga serta saat mendaftarkan dirinya ke sekolah. Ternyata hambatan serupa dialami 

Slamet saat ia dewasa dan menikah. Kendala paling dirasakan Slamet saat ia mengurus kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan akta kelahiran baik untuk dirinya sendiri ataupun bagi istri dan ketiga anaknya. Urusan di tingkat rukun tetangga dan rukun warga lancar-lancar saja karena petugas dan Slamet sudah saling kenal sebagai tetangga. Namun masalah baru dirasakan saat mengurusnya di tingkat desa, kecamatan, dan dinas kependudukan. 

Para petugas di tiga instansi semula tidak percaya dan terheran-heran begitu mengetahui nama lengkapnya. Walhasil, proses administrasi kependudukan jadi lama karena petugas butuh waktu untuk memverifikasi keaslian dan kelengkapan nama pria berusia 54 tahun tersebut. 

Slamet beristrikan Setyowati. Pasangan ini mempunyai dua anak lelaki dan seorang anak perempuan, yakni Arif Wendi Yunianto Ferdiansyah, Nova Dewi Nurayomi Ayu, dan Guruh Tedy Prasetyo Susanto. “Urusan anak bungsu saya (Guruh Tedy) saat mendaftar sebagai anggota TNI juga sempat tak lancar. 

Misalnya, saya ditanya macam-macam saat mengurus SKCK (surat keterangan catatan kepolisian) untuk putra saya, tapi alhamdulillah akhirnya bisa selesai,” ujar Slamet. Guruh kini bertugas di Brigade Infanteri 24/Bulungan Cakti, Tanjungselor, Kalimantan Utara. 

Namun, kata Slamet, saat sudah jadi anggota TNI pun Guruh masih sering ditanya tentang nama lengkap orang tuanya. Bahkan Guruh sampai harus mengirim fotokopi KTP Slamet untuk memastikan bahwa benar ayahnya bernama Slamet Hari Natal. 

Tenar Sedunia Walau lahir bertepatan dengan hari Natal, menurut Slamet, ia hanya mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari tiga anak dan empat cucunya tanpa dirayakan dengan sebuah pesta. Sebaliknya, Slamet merasa membanggakan nama tersebut sebagai doa dan harapan terbaik yang diberikan orang tua. Baginya, nama itu mengandung pesan toleransi terhadap perbedaan agama. Para pemeluk agama harus rukun. 

“Saya beragama Islam, kayakinan ada di dalam hati. Agama itu pegangan hidup, tapi perbedaan agama tidak harus memecah belah kerukunan dengan umat agama lain. Kita harus saling menghormati sebagai sesama manusia,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir itu. 

Kebanggaan lain disampaikan Slamet berdasarkan pengalaman unik dan lucu terkait dengan namanya. Lima tahun lalu, misalnya, KTP-nya pernah disita petugas Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, saat menyeberang ke Bali untuk mengantar orang berwisata. Rupanya, sang petugas malah meminta KTP lama miliknya untuk disimpan sebagai kenang-kenangan karena nama Slamet dianggap unik. 

Waktu ia mengurus surat izin mengemudi pun, petugas memotret KTP-nya buat kenang-kenangan. Sempat menjadi perbincangan netter, kini nama Slamet tersebut mencuri perhatian dunia. Banyak media-media asing terutama dari Asia yang memeberitakan dirinya. 

Seperti Channel News Asia, mereka menuliskan artikel warga yang tinggal di Malang tersebut dengan judul “Indonesian man born on Dec 25 named Merry Christmas: Report“. “An Indonesian man from East Java born on Dec 25, 1962 was named Slamet Hari Natal, which translates to Merry Christmas,” tulis mereka, seperti dikutip KiniNews. 

Media ibtimes.sg membuat artikel dengan judul “Indonesian Muslim man gets named Merry Christmas; faces no criticism“. Sementara ibtimes.com mengulasnya dengan artikel “Muslim Man Named ‘Merry Christmas’ In Indonesia, Says ‘We Practice Religious Tolerance Here“. 

Ada juga Inquirer.net yang mengulasnya dengan tulisan bertajuk “Muslim man born on Dec. 25 named Merry Christmas“. 

Slamet mengaku, nama uniknya tersebut diberikan oleh Ibunya saat melahirkan dengan saran dari seorang bidan Nasrani. Meski memiliki nama yang tidak biasa, Ia tak pernah malu karena tidak ada orang yang pernah mempermasalahkan namanya itu. Bahkan sebagai seorang Muslim, Ia merasa ada pesan toleransi dan saling percaya lewat namanya ini.


EmoticonEmoticon