Tuesday, July 18, 2017

Ketemu WNA Bandar yang Koordinir Narkoba, Tembak Mati Saja



Ketemu WNA Bandar yang Koordinir Narkoba, Tembak Mati Saja


Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai Undang-Undang yang mengatur mengenai pencegahan narkoba di Indonesia masih belum kuat dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.

Tito menilai hukum yang tidak kuat itu akan membuat pengedar narkoba menjadikan Indonesia sebagai tempat pelarian. Apalagi Indonesia dinilai menjadi pasar yang besar bagi para pengedar narkoba.

"Kita negara besar, penduduk middle class membesar, jadi market yang sangat luar biasa. Di Singapura keras UU-nya, di Malaysia keras UU-nya, di Filipina keras penindakannya. Mereka bisa lari ke Indonesia kalau enggak keras," kata Tito di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,  Senin (17/7).

Tito mengaku sudah berkoordinasi dengan Menkopolhukam tentang langkah untuk melakukan pencegahan ini. Pencegahan yang dinilai terlalu lemah diharapkan bisa dievaluasi, karena seringkali mudah ditembus para pengedar.

"Saya sudah melapor ke Menkopolhukam, nanti saya akan melapor juga ke Presiden, menghadap beliau, nanti kepada Menkopolhukam saya laporkan bagaimana menghadapi fakta seperti ini karena ini menjadi bahan evaluasi agar jangan sampai tembus," kata dia.

Terkait penindakan di lapangan, Tito meminta kepada jajarannya untuk lebih memahami mengenai jaringan peredaran narkoba. Sebab dengan demikian, maka penindakan terhadap jaringan narkoba itu akan bisa lebih mudah dilakukan.

"Saya sampaikan kepada jajaran, kalau kita paham network kejahatan ini, dia adalah network dan ada jantungnya yang nyiapin uangnya, miliki jaringan, ini kalau ditangkap yang di bawah, enggak ada pengaruh. Tapi kalau jantungnya kena, jantungnya tertembak mati, satu network akan lumpuh," kata dia.

Tito pun berpesan kepada jajarannya tidak segan melakukannya secara tegas bila memang ada warga negara asing yang mencoba untuk mengedarkan narkoba di Indonesia. Sebab, narkoba dinilai dapat menghancurkan bangsa.

"Di pikiran kita, mereka ingin menghancurkan negara kita. Kalau sudah begitu, saya perintahkan, pada jajaran, ketemu WNA bandar, dia yang koordinator masuknya ke Indonesia, tembak mati saja," kata dia.




EmoticonEmoticon