Sunday, September 10, 2017

Kartu Kredit : Menelusuri Modus Praktik Gesek Dua Kali



Kartu Kredit : Menelusuri Modus Praktik Gesek Dua Kali


Menelusuri Modus Praktik Gesek Dua Kali


Praktik penggesekan ganda atau double swipe yang biasa dilakukan kasir saat konsumen belanja menggunakan kartu masih sering terjadi. Padahal, tindakan itu telah dilarang Bank Indonesia lantaran dapat mencuri data pemilik kartu, hingga kartu itu dapat dikloning.

Bank Indonesia beberapa lalu menegaskan, praktik penggesekan dua kali sangat berbahaya karena bisa mengambil data nasabah.

Bermula dari penasaran, baru-baru ini kumparan mencoba menelusuri gerai atau merchant yang selama ini dirasa kerap melakukan penggesekan ganda di salah satu mall di Jakarta Selatan. Adapun tujuan awal yang dituju, ialah supermarket di mall tersebut.

Penelusuran dimulai dengan berbelanja, kamera sengaja disembunyikan agar gerai itu tak mengetahui kalau kegiatan ini direkam. Seusai berbelanja, kumparan menuju kasir untuk membayar barang yang dibelimenggunakan kartu kredit dan kartu debit. 

Saat berada di antrean, kumparan melihat salah satu pembeli membayar dengan menggunakan kartu. Kasir yang bertugas menggesek kartu itu sebanyak dua kali, pertama di  mesin Electronic Data Capture (EDC) lalu  di mesin cash register.  Kasir lantas mencatat secara manual data penjualan di mesin cash register.

Setelah itu tibalah giliran kumparan membayar belanjaan di kasir. Kartu diberikan kepada petugas kasir dan hal berbeda justru terjadi. Praktik penggesekan ganda yang sebelumnya dilakukan ke customer sebelumnya, tak dilakukan kepada kumparan. Kami menduga  hal itu terjadi lantaran sedari awal kami memegang hp seperti merekam.

"Enggak kok, enggak," jawab kasir, singkat, saat kami tanya, apakah hanya kartu kredit/debit tertentu yang digesekkan pada mesin cash register.

Meski tak mendapat jawaban yang memuaskan, kumparan tetap mengucapkan terima kasih setelah membayar, dan berlalu menuju gerai kue donat di mall yang sama untuk kembali melakukan penelusuran.


Setibanya di gerai kedua yang dikunjungi, tak berbeda dari gerai pertama, kumparan membayar dua dus kue donat yang telah dipilih menggunakan kartu debit dan kredit, serta merekam aktivitas transaksi menggunakan telepon genggam.

Pada saat pembayaran dus pertama menggunakan kartu kredit, tak terlihat  kartu tersebut digesekkan ke mesin cash register. Kartu hanya digeseekan ke mesin EDC.

Saat pembelian kedua dengan menggunakan kartu debit, pelayan restoran itu menggesekan kartu ke alat yang mirip dengan mesin EDC maupun mesin cash register, namun letaknya di sisi kanan monitor kasir.

kumparan sempat ingin bertanya mengenai alat tersebut, namun karena sedari awal kasir yang melayani tampak curiga, lantaran membeli dua dus donat dengan kartu yang berbeda, dan memegang telepon genggam dengan posisi landscape, kumparan memilih mencari gerai lain yang menggunakan mesin yang sama. Akhirnya, diputuskan untuk mengunjungi gerai kopi lainnya di mall yang sama.

Di gerai kopi kedua terdapat mesin gesek EDC dan monitor kasir.  Saat transaksi menggunakan kartu kredit, pegawai menggesekan kartu dua kali.

"Gesek di alat gesek di monitor beda ya dengan gesek di cash register. Ini aman kan," tanya kumparan.

"Beda, tidak sama dengan yang ada di supermarket itu," balas kasir itu.

Dia beralasan, data kartu yang digesekkan ke mesin EDC hanya dapat terbaca oleh bank. Maka dari itu untuk verifikasi, pihaknya harus melakukan penggesekan ulang.


Sumber : kumparan.com


EmoticonEmoticon